Sabtu, 30 November 2013

Renungan Motivasi Kristen "Arti Kasih"

Dody adalah pengusaha yang sukses. Suatu ketika ia jatuh di kamar mandi dan akhirnya ia divonis terkena stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. DI saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia Roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang", kata si Dody ini dengan yakinnya. Setelah itu malaikatpun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali merngunjunginya, dengan antusias sipengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit". Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktu mu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi Dody, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang Istri, disebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka". Kata Malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"
Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 02:00 subuh." Tuhan Yesus, aku tau kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah menghianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan perpuluhan di gereja itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupin perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu, tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir dipipi Dody, timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anaknya. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah Dody, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang! Dengan setengah berguman dia bertanya, "apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman gereja tidak ada yang berdoa buatku?" Jawab si Malaikat,'" ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".
Dody hanya tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur dikursi sambil memangku si bungsu. Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00". Dengan terheran-heran dan tidak percaya ,Dody bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Panti Asuhan ? kata dody pelan.
Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja kan? untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negri?
Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca dikoran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. Tak kuasa airmata dody mengalir keras demi mendengar penjelasan sang Malaikat. Sambil menutup matanya, ia berkata, "Tuhan,ampuni anakMu ini. Aku akan mjerubah hidupku untuk mengikuti ajaranMu.Terima kasih, Engkau masih memberi kesempatan buat hambaMu yang berdosa "
Dody berjanji bahwa ia akan menyayangi anak istrinya dengan penuh kasih sayang. Dan ia pun memulai hidup baru dengan Tuhan.
Amen
Tuhan Yesus Memberkati

Kamis, 28 November 2013

Renungan Motivasi Kristen "Koruptor di Mata Tuhan"

Raja Medit memerintah sebagai Presiden di kampung nya. Untuk mempertahankan kekuasaannya dan mengamankan negerinya dari lawan politiknya. Ia memerintahkan segenap pegawai istana membangun politik nya dan mengerahkan puluhan juta rakyat pendukung nya dengan segenap kekuatan. Raja Medit juga memerintahkan kepada pegawai istananya membangun kuburan terbesar di kampung nya kelak apabila si Raja Medit Meninggal. Dan Raja Medit berpesan lagi supaya pada saat nanti beliau meninggal peti mati nya harus berlapiskan emas. Raja Medit juga memerintahkan kepada pegawai istananya untuk mencari obat yang konon menjadikan seseorang hidup abadi. Namun takdir ILAHI tidak sama dengan harapan manusia, akibat dari ambisinya Ia kemudian meninggal pada usia muda, dan kekuasaan dinastinyapun hancur. Lukas 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Entah bagaimana Raja Medit sampai di pintu surga. Di sana Yesus Kristus berdiri menyambut dia, "Selamat datang di surga, adakah sesuatu yang ingin kamu katakan sebelum masuk ke surga?" "Em, bolehkah aku membawa 50 kg emasku bersamaku?" tanya si Raja Medit. Tentu saja Yesus Kristus menolak dengan tegas, tetapi si Raja Medit terus memaksa sehingga terjadi antrian panjang di pintu surga. " kata Yesus Kristus, "kamu boleh membawa emasmu. Tetapi kamu kamu membawa 10 kg saja. Bagaimana?" Si Raja Medit berpikir sejenak lalu berkata, "Baiklah, daripada tidak sama sekali," jawabnya dengan wajah lesu "Baiklah, silakan masuk ke surga" kata Yesus Kristus.Lukas 5:13 Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Lalu mulailah si Raja Medit berjalan-jalan menikmati keindahan surga. Tetapi satu hal mengganggu hatinya. Ke mana pun dia pergi, dia melihat jalan yang dilalui terbuat dari emas. Tiba-tiba dia merasa bodoh dan ingin membuang emas yang selalu digendongnya ke mana-mana. Dia melihat ke kiri dan kanan lalu berniat meninggalkan emasnya di suatu pojok yang agak tersembunyi. Saat dia akan meletakkan emasnya, tiba-tiba ada sebuah suara yang bergemuruh di langit "TOLONG JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN!" Ternyata emasnya Raja Medit hanya menjadi sampah di surga.Amsal 28:25 Orang yang loba, menimbulkan pertengkaran, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, diberi kelimpahan.

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)

Apa gunanya Kaya di dunia kalau hasil Korupsi, tetapi kehilangan Belas Kasihan ?.......
Dan apakah yang dapat di berikan Koruptor sebagai ganti Belas Kasihan?......

Pertanyaan Tuhan Yesus Kristus (TYK) Di Sorga Adalah

1. TYK bertanya apakah harta saudara mengendalikan hidup Saudara.
2. TYK bertanya apakah Saudara mengumpulkan harta secara halal.
3. TYK bertanya berapa banyak orang yang tertolong dengan harta saudara.
4. TYK bertanya tentang karakter dan perbuatan Saudara.

Ayub 1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" TYKM

Kisah Kehidupan Anak Tuhan


Adalah seorang tukang sepatu yang bernama Martin Avdeich, dia tinggal di satu apartemen bawah tanah dengan satu jendela kecil. Dari jendela itulah dia bisa melihat orang yang lalu lalang dari kakinya. Martin yang karena pekerjaannya sebagai tukang sepatu, tidaklah sulit buat dia mengenali orang yang lalu lalang itu dari sepatu yang dipakainya. Martin adalah pekerja keras, dia tidak pernah menipu pelanggannya, dia selalu menggunakan bahan terpilih untuk membuat sepatu, dia juga selalu tepat janji, pendek kata Martin selain pekerja keras juga pekerja yang baik.

Martin pernah mengalami kekecewaan dengan Tuhan saat istri dan anak-anaknya meninggal, di tengah kekecewaannya dia pernah minta supaya Tuhan juga memanggilnya, karena dia sudah tidak melihat arti hidupnya ini. Di saat keadaan yang paling susah itulah dia bertemu orang yang mengingatkan kalau Tuhan sudah memberinya hidup, dan mengingatkan Martin bahwa hidupnya harus diberikan kepada Tuhan. Di tengah ketidak mengertiannya dan usahanya bagaimana caranya memberikan hidup untuk Tuhan, tiba-tiba dia bermimpi, mendengar suara Tuhan, "Martin ... Martin .. berjaga-jagalah Aku akan datang ke tempatmu esok".

Besoknya Martin menanti-nanti. Kadang-kadang ia berpikir suara itu hanya mimpi, kadang-kadang ia meyakini ia benar-benar mendengar suara itu. Martin duduk di samping jendelanya sambil bekerja. Tiap kali dia menatap ke jalan menunggu Tuhan datang. Akhirnya dari jendelanya Martin melihat orang berpakaian usang, dengan sepatu penuh jahitan dan sebuah sekop di tangan. Dari sepatunya Martin tahu bahwa orang tua itu Stephanich, orang miskin yang menumpang di rumah orang lain dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil seperti membersihkan salju. Ia mulai membersihkan salju di depan jendela Martin. Martin mengamati Stephanich sampai Stepanich meletakkan sekop, dan kelihatan menggigil mencari tempat istirahat dan berlindung dari hawa dingin. Orang tua ini kelihatan sangat rapuh. Martin mengundangnya masuk. Stephanich begitu gemetar sampai hampir jatuh waktu masuk. "Masuklah ke dalam dan aku punya teh hangat," demikian seru Martin kepada Stepanich. Stepanich yang ragu-ragu masuk ke rumahnya bertanya apakah Martin sedang menunggu seseorang? Martin menjawab, "Saya sebenarnya malu untuk mengatakan pada anda bahwa memang saya sedang menunggu Tuhan, seperti yang saya pahami melalui Alkitab bahwa betapa betapa besar kasih Tuhan sampai Dia mau turun ke bumi". Begitulah Martin bukan hanya memberikan teh tetapi juga bagian makan siangnya yang sangat sederhana. Stephanich pamit dengan air mata di pipi karena rasa terimakasihnya yang dalam.

Martin menunggu lagi. Berbagai orang lewat lalu lalang. Tuhan belum juga muncul. Sampai dilihatnya seorang wanita miskin dengan bayinya. Wanita ini hanya berpakaian musim panas, wanita ini tidak punya uang untuk menebus syal nya yang digadaikan. Martin bangkit dan memanggil wanita itu untuk masuk kerumahnya. Martin menyambut wanita dan bayinya ini. Memasak bubur untuk bayi itu dari persediaannya yang tipis dan memberikan uang kepada wanita itu supaya ia bisa menebus syal yang dia gadaikan untuk memberi makan bayinya. Ia juga memberikan satu-satunya mantel cadangannya yang juga sudah tua dan benangnya yang sudah menipis. Wanita miskin tersebut mengambil pemberian Martin dengan air mata yang berlinang.

Martin, duduk lagi. Hari mulai sore. Dia makan sisa makanan yang masih tersedia, bekerja lagi. Tapi dia tetap berkali-kali memandang ke jalan. Menunggu dan menunggu datangnya Tuhan.
Tidak lama seorang wanita tua penjual apel lewat. Punggungnya menggendong kayu bakar, dan tangannya menjinjing keranjang dagangan yang hanya berisi beberapa butir apel. Kayu bakarnya sangat berat sehingga ia berhenti, membetulkan gendongannya. Ia meletakkan keranjangnya di tanah. Tiba-tiba seorang anak laki-laki kecil lari dan mengambil beberapa apel. Tapi nenek ini dengan cekatan menjambret baju anak itu.
Nenek itu menarik rambut anak kecil itu dan berteriak akan membawa dia ke kantor polisi. Martin meminta-minta agar si nenek tidak membawa anak itu ke polisi. Martin akan membayar apelnya.
Akhirnya nenek melepaskan pegangannya dan anak itu langsung melarikan diri. Martin menangkapnya dan berkata, "Mintalah maaf kepada nenek itu, dan saya tidak ingin melihat engkau mengambil apelnya lagi".
Anak itu minta maaf. Malahan dia menawarkan diri mengangkat kayu bakar si nenek. Mereka berjalan berdampingan.

Martin menunggu. Hari mulai malam. "Tampaknya hari sudah gelap", pikir Martin. Dia membersihkan peralatannya. Menyalakan lampu. Mengambil Alkitabnya. Dan dia merenung menantikan Tuhan. Tetapi sudah malam., apakah Tuhan masih akan datang?
Martin kembali merenung akan mimpinya yang mendengar suara Tuhan, kalau Dia akan datang kerumahnya... Tiba -tiba dia mengalami situasi yang sama dalam mimpinya, dia mendengar lagi suara yang berkata di telinganya "Martin ... Martin, apakah kamu tidak mengenal aku?"
"Siapa?" tanya Martin ,
"Aku", jawab suara itu. Di tengah kegelapan malam Martin melalui kaca jendelanya samar-samar melihat Stephanich yang tersenyum.
"Ini adalah Aku", terdengar ada suara itu lagi, dan Martin sama-samar melihat wanita tua dan bayinya dan lenyap.
"Ini adalah Aku", terdengar suara lagi, dan Martin samar-samar melihat wanita tua dan apelnya bersama dengan anak laki-laki.
Melihat itu jiwa Martin gembira karena dia teringat apa yang tertulis di Alkitabnya, "Sebab pada waktu Aku lapar, kalian memberi Aku makan, dan pada waktu Aku haus, kalian memberi Aku minum. Aku seorang asing, kalian menerima Aku di rumahmu. Aku tidak berpakaian, kalian memberikan Aku pakaian. Aku sakit, kalian merawat Aku. Aku dipenjarakan, kalian menolong Aku."
Impian Martin menjadi kenyataan, Tuhan memang sudah datang dan makan bersamanya hari itu. Martin akhirnya boleh mengerti, "Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku."

Jikalau 2000 tahun yang lalu Tuhan hadir ke dunia dalam bayi Jesus, saat ini Tuhan bisa hadir diantara kita melalui orang -orang di sekitar kita, bukalah pintu hati kita, sama seperti Martin Avdeich yang selalu menyambut hangat sesamanya.
Yesus tidak meninggalkan kerajaan Allah di Sorga ketika Dia datang ke bumi. Justru sebaliknya, Dia membawa kerajaan itu bersamaNya untuk menghadirkannya di bumi. Jadi, jika Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, pastikan juga bahwa kita juga merasakan kerajaan Allah di bumi. Dan pastikan juga bahwa kita menghadirkan kerajaan Allah itu di setiap aspek kehidupan kita.
Cerita ini diambil dari "Where Love Is, God Is" karangan Leo Tolstoy, 1885.