Selasa, 13 November 2012

"Maafkan aku Ayah" ( Renungan Motivasi Kristen )

Empat tahun yang lalu, telah terjadi kecelakaan yang merenggut seorang wanita. Wanita ini telah meninggalkan suami dan anaknya. Tinggallah Suaminya, Samuel yang mengasuh anaknya perempuan semata wayang. Samuel merasa tidak mampu selama mengurus anaknya setelah kepergian istrinya tercinta.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, hingga Samuel harus segera berangkat ke kantor, Sedang Rahel, anaknya, masih tertidur. Samuel harus menyiapkan makanan buat anaknya sebelum ia pergi ke kantor. Karena masih ada sisa nasi, jadi Samuel hanya menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anaknya yang masih mengantuk, kemudian ia bergegas berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang ia jalani, membuat energinya benar-benar terkuras. Suatu hari ketika Samuel pulang kerja, ia merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas ia memeluk dan mencium anaknya, Samuel langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, saat Samuel merebahkan badannya ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Samuel langsung membuka selimut dan dari sinilah sumber masalah'nya. Sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Samuel begitu marah, ia lalu mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anaknya yang sedang gembira bermain dengan mainannya. Dengan kalap Samuel memukul tanpa tahu duduk masalahnya. Rahel hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:
"Yah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya. Karena aku takut mienya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf, yah ... "
Seketika, air mata mulai mengalir di pipi Samuel.... tetapi, ia tidak ingin anaknya melihat ayahnya menangis maka Samuel berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisnya. Setelah beberapa lama kemudian, ayahnya menghampiri anaknya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya. Samuel lalu membujuknya untuk tidur. Kemudian dengan berlinang airmata Samuel membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, ia melewati kamar anaknya, dan Samuel melihat anaknya masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibunya yang dikasihinya.

Satu tahun telah berlalu sejak kejadian itu, Samuel berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka dan memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang sebagai seorang ayah. Tanpa terasa, Rahel sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi pada masa lalu itu tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh sebagai anak yang bahagia.
Tahun lalu telah berlalu, namun Samuel lupa dengan apa yang ia perbuat tahun lalu. Sehingga ia masih melupakan masa lalu antara ayah dan anaknya.
Guru Taman Kanak-kanaknya memangginya dan memberitahukan bahwa anaknya absen dari sekolah. Samuel harus pulang kerumah lebih awal dari kantor, ia berharap bisa menjelaskan dari anaknya. Tapi ia tidak ada dirumah, ia lalu pergi mencari di sekitar rumah. Samuel mencari dan memanggil di sekitar lingkungannya. Ia memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, anaknya sedang bermain komputer game dengan gembira. Samuel begitu marah, ia membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan dengan rotan. Rahel hanya terdiam dan ia lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Ayah"
Selang beberapa lama kemudian Samuel menyelusuri kenapa Rahel berbuat demikian. Ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidak hadirannya karena ia tidak mempunyai ibu. maka hancurlah hati Samuel dengan apa yang dialami oleh anaknya. Samuel yakin, jika ibunya masih ada dan melihatanya ia akan merasa bangga.

Beberapa hari setelah penghukuman Samuel dengan pukulan rotannya. Rahel pulang ke rumah dengan memberitahu Ayahnya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, Rahel lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis. Kembali Samuel hanya bisa menitikan air mata saat mengintip anaknya yang sedang belajar menulis.
Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Keceriaan Rahel ada juga di hati setiap orang ... tapi astaga, Rahel membuat masalah lagi. Ketika ayahnya sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos sedang sibuk-sibuknya, dibuat heboh dengan ulah Rahel
Mereka menelpon Samuel dengan marah-marah untuk memberitahu bahwa anaknya, saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena Samuel merasa bahwa anaknya ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi dengan sekian lagi,ia hanya berkata: "Maaf,Ayah". Tidak ada tambahan apa pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.
Esoknya Samuel pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat yang tanpa alamat itu untuk dibawa pulang. Sesampai di rumah, dengan marahSamuel mendorong anaknya dan mempertanyakan kepadanya, apa yang telah kamu lakukan? Apa yang ada dipikiranmu?
Rahel hanya terisak dan menjawab: "Surat-surat itu untuk Mama.".
Samuel merasa badannya merasa lemas, matanya berkaca-kaca..... tapi Samuel mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?"
Rahel berkata sambil menangis dan tertunduk : "Aku telah menulis surat buat mama setiap hari. Tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu,lubangnya terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus".
Setelah mendengar penjelasannya ini, Samuel hanya memalingkan wajahnya dan merasa malu dan tidak tahu apa yang harus yang ia lakukan.
Ia hanya bilang pada anaknya, "Nak, Mama sudah berada di surga, untuk menuliskan sesuatu buat mama, cukup dengan berdoa agar Tuhan yang menyampaikan balasAn suratmu itu. Setelah mendengar hal ini, Rahel jadi lebih tenang, dan ia bisa tidur dengan nyenyak. Samuel berjanji untuk berdoa agar bisa menjadi ayah yang baik buat anaknya yang ia kasihi. Ada satu surat yang membuat hati Samuel hancur

'Mama sayang:


Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mam, setiap hari saya melihat ayah selalu merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, itu yang kami alami,mam. Tapi mam, aku mulai lupa dengan wajahmu. Bisakah mama muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat pada mama? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mama, mengapa engkau tak pernah muncul?
Betapa hancur hati Samuel Setelah membaca surat itu, tangisnya tidak bisa berhenti karena ia merasa gagal sebagai orang tua tunggal. Apalagi ia mengingat dengan kelakuan nya yang terlalu emosi, maka makin tak terbendung air matanya.

Catatan

Untuk para orang tua yang telah dianugerahi anak yang penuh kasih, berterima-kasihlah setiap hari padanya. Karena orang yang kita kasihi telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidup kita, membantu, mendukung, dan selalu setia menunggu kita.Jika kita terlalu emosional akan membuat orang yang kita sayangi akan membuat hatinya terluka. Dengan kisah ini semoga membuka hati dan akan berjanji kelak untuk menjadi orang tua yang penuh kasih dan yang selalu perhatian untuk buah hati kita.
Amen
Tuhan Memberkati

3 komentar:

  1. terimakasih buat renungannya, memang tanpa disadari sy juga bertindak yang sama tanpa bertanya terlebih dahulu apa alasan anak kita berbuat demikian......thanks GOD, Engkau memberikan yang terbaik dalam hidupku....kini aku menyadarinya.

    BalasHapus
  2. Terima kasih sobat buat renungannya..
    ada nilai2 yang bisa kita petik dari kisah ini...
    Tuhan Memberkati..

    BalasHapus