05.37

Dr.
Lin Ting Tung adalah orang Taiwan pertama yang menjadi dokter dan
menjadi Kristen. Ini terjadi pada akhir abad ke-19. Ia bekerja di rumah
sakit kecil yang
dirintis oleh Dr. Maxwell,seorang misionaris
Inggris. Ketika itu tingkat kesehatan masyarakat di Taiwan sangat rendah
dan cara pengobatan masih sangat
sederhana. Pada suatu hari seorang
anak datang ke rumah sakit itu dan meminta obat untuk ibunya yang
sedang demam akibat malaria. Anak ini berjalan lebih dari dua jam dari
desanya ke rumah sakit melalui jalan setapak melewati hutan dan sawah.
Ketika nama ibunya dipanggil, anak ini langsung bangkit dari
bangkunya,meraih botol obat dan bergegas pulang. Sore harinya pukul lima
, ketika kamar obat akan ditutup, seorang perawat tampak bingung dan
berbisik, "Dokter Lin,botol obat untuk pasien malaria masih ada disini.
Tetapi ada satu botol yang hilang. Isinya disinfektan. Dr. Lin
terkejut,diperiksanya botol yang tertinggal, benar isinya obat malaria.
Jadi, anak tadi membawa botol yang salah! Botol-botol dikamar obat itu
memang berbentuk sama dan berwarna sama pula, baik obat malaria maupun
disinfektan sama-sama cairan. "Celaka kita. ibu itu bisa mati.
Disinfektan itu obat keras pembunuh kuman untuk kamar operasi. Kalau
sampai diminum, usus bisa terbakar dan orang itu akan mati" ujar Dr. Lin
dengan wajah pucat. Segera mereka
melaporkan peristiwa ini kepada
Dr.Maxwell. Ia juga terkejut. "Sekarang pukul lima , anak itu pergi dari
sini pukul tiga jadi Ia sudah hampir tiba. Tidak mungkin kita
mengejarnya. Kita tidak tahu jalan kedesa itu" ujar Dr.Maxwell.
Dr.
Maxwell termenung. lalu ia berkata, "Mulai hari ini semua obat keras
tidak boleh diletakkan diatas meja. Sekarang panggil semua karyawan
untuk berkumpul.Kita
akan berdo'a." Begitulah semua orang yang
bekerja di rumah sakit itu berkumpul dan berdo'a. Dr. maxwell berdo'a,
"Tuhan, kami telah membuat kecerobohan. Ampunilah
kami.Nyawa seorang
ibu sedang terancam. Tolonglah dia, cegahlah dia agar tidak meminum
obat yang salah itu......" Setelah berdoa mereka melakukan aktivitas
sepati biasa. Dr. Maxwell dan Dr. Lin hanya menyerahkan kejadian ini
kepada Tuhan.
Malam harinya Dr. Lin berdinas malam. Ia harus
bertanggung jawab atas kematian ibu ini. Esok harinya, ketika masih
subuh pintu diketuk. Ternyata itu anak yang kemarin membawa botol yang
keliru. Mukanya pucat ketakutan. Dr. Lin juga takut. Kedua orang itu
berdiri saling memandang dengan gugup. Kemudian anak itu berkata, "Ma'af
dokter. Kemarin saya bawa botol itu sambil berlari, lalu saya jatuh
botol itu pecah dan isinya tumpah". Dr. Lin yang masih terpaku karena
gugup langsung bertanya, Kapan Jatuhnya? anak itu menjadi makin
ketakutan, "Ma'af, dokter, saya baru datang sekarang. jatuhnya kemarin
sore, menjelang gelap," Dr. Lin langsung ingat : Menjelang gelap....itu
adalah saat ketika semua karyawan rumah
sakit berkumpul mendo'akan
ibu anak ini! Jiwa ibu anak ini tertolong, isi botol yang salah itu
tidak sampai terminum, karena botol itu pecah ditengah jalan.
Dengan keadaan yang tenang Dr. Lin lalu akan menggantikan obat yang baru
untuk ibu dari anak tersebut. Setelah perginya anak itu,tiada
henti-hentinya Dr. Lin mengucap syukur dengan pertolongan Tuhan. Begitu
juga dengan anak tersebut, ia sangat bahagia ketika melihat ibunya sudah
mulai membaik dari penyakit malaria.
Melalui kisah ini , kita
bisa melihat cara-cara Tuhan bekerja. Bahkan dengan cara Dia bekerja
tidak akan ada yang saling mempersalahkan satu sama lain. Bayangkan,
apabila sampai obat yang salah itu di berikan kepada ibu dari anak
tersebut? Apakah dirumah sakit tidak ada yang saling melemparkan
tanggung jawab. Langkah sebagai orang percaya disaat ketakutan melanda
kita adalah dengan doa, seperti yang dilakukan Dr. Maxwell. Hanya dengan
Doalah maka kejadian yang paling ditakutkan akhirnya bisa diselesaikan
dan bahkan akan melegakan hati. semoga kisah yang singkat ini akan
menjadi pelajaran yang berarti buat kita semua.
Amen....
Tuhan Yesus Memberkati kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar