04.46

Ada
seorang Ibu yang baru melahirkan di sebuah rumah sakit Bersalin. Sang
ibu berkata "Bisa saya melihat bayi saya?". Ketika gendongan itu
berpindah ketangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi
lelaki mungil, sang ibu menahan nafasnya. Suaminya mendekati istri yang
sempat kaget. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah
luar jendela rumah sakit. Bayi itu ternyata terlahir tanpa kedua belah
telinga!Sang ibu sangat shock ketika melihat anaknya lahir tanpa kedua
telinga. Demikian juga sang ayah saat melihat anaknya yang baru lahir.
“Bersabarlah Bapak dan Ibu, anak yang dilahirkan ini adalah anugerah
yang sangat besar dari Yang Maha Kuasa. Saya yakin kelak anak ini
memberikan kebahagian dan kesejukan hati kepada Bapak dan Ibu. Jagalah
dan besarkanlah anak ini dengan penuh kasih sayang dari kalian berdua”
Pesan dokter kepada suami istri. waktu membuktikan bahwa pendengaran
bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan
sempurna. Hanya saja penampilannya tampak aneh dan buruk.
Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya dipelukan sang ibu dan menangis terisak- isak.
"Tadi ada seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini
makhluk aneh," ujarnya. Mendengar penuturan anaknya, sang ibu merasa
sedih dan sesak hatinya. Karena malunya dengan teman-teman sebayanya,
sang anak tidak mau keluar rumah untuk bergaul.
Anak lelaki itu
tumbuh dewasa. Walau tidak memiliki daun telinga, ia cukup tampan dan
disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya dibidang
musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Dalam hati sang
ibu merasa bangga dan juga kasihan dengan keadaan anaknya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa
mencangkokkan daun telinga untuk putranya. "Saya yakin mampu sepasang
daun telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia
mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu
mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya
pada mereka. Setelah di cari-cari belum juga menemukan yang bisa
mendonorkan telinganya.
Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah
saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin
dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera
mengirimmu kerumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini
sangatlah rahasia," kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses.
Dengan adanya telinga, maka ia semakin percaya diri. Bakat musiknya pun
semakin hebat. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Ia
sekarang menjadi sorotan bagi kaum wanita dengan penampilannya yang
sempurna kini.
Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan
bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayah dan ibunya, "Yah, aku
harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua
padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum
membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa
membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah
terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum
saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini." sang ibu hanya
tersenyum melihat anaknya.
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua
lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang
menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu
berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal karena
terserang kanker. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut
jenazah ibu yang yang terbujur kaku itu, lalu menyibakkan sehingga
tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.
"Ibumu pernah
berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya. Dengan
alasan itu juga ia bisa mengorbankan telinganya untukmu,nak" bisik sang
ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit
kecantikannya bukan?" Demi melihat dan mendengar ayahnya, sang anak
hanya terdiam dan hanya terisak dengan kasih besar ibunya. Dengan masih
menangis, sang anak lalu mengecup kening ibunya untuk yang terakhir
kali.
Kaki Cerita
------------
Kisah di atas merupakan
salah satu kebesaran jiwa seorang ibu. Sungguh besar pengorbanan dan
kasih sayang seorang Ibu pada anaknya. Kasih Ibunya itu tidak terpatok
pada sesuatu apapun jua. Pengorbanan dan kasih sayangnya pada anak dan
keluarga begitu besar dan tidak dapat tergantikan dengan apapun. Kasih
sayangnya, nasihatnya, dan motivasinya sungguh bermakna dan memberikan
kesejukan pada anak dan keluarganya. Surga berada di telapak kaki ibu,
merupakan ungkapan yang sangat indah untuk menggambarkan eksistensi
seorang wanita yang telah berperan ganda dalam kehidupannya, yakni
sebagai seorang Ibu dan istri yang selalu memberikan kesejukan,
kedamaian, dan kebahagian pada keluarganya. Maka, hormatilah orang tua
kita selama ia masih ada.
Kecantikan yang sejati tidak terletak
pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki
tidak terletak pada apa yang bisa dilihat, namun pada apa yang tidak
terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah
dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun
tidak diketahui.
Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar